Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Juli 2016 sebesar US$51,45 juta, menurunsignifikan sebesar 60,02 persen dibanding nilai ekspor bulan Juni 2016 yang mencapai US$128,71 juta.
Total ekspor tersebut terbagi atas ekspor timah sebesar US$40,20 juta dan nontimah sebesar US$11,26 juta.
Timah merupakan ekspor terbesar yaitu berperan 83,58 persen dari total ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tujuan utama ekspor timah Januari-Juli 2016 adalah Singapura yang mencapai US$228,79 juta atau 53,41 persen dari keseluruhan ekspor timah, diikuti Belanda US$45,22 juta (10,56 persen), India US$41,54 juta (9,70 persen), Taiwan US$31,47 juta (7,35 persen), dan Jepang US$25,74 juta (6,01 persen).
Komoditi utama penyumbang ekspor nontimah terbesar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Januari - Juli 2016 berdasarkan kode Harmonized System(HS) 2 digit adalah golongan minyak atau lemak hewani dan nabati yaitu sebesar US$56,52 juta berperan 67,13 persen terhadap total ekspor nontimah, diikuti golongan kopi, teh dan rempah-rempah US$16,66 juta (19,79 persen); karet dan barangbarang dari karet US$3,31 juta (3,94 persen); ikan dan udang US$3,24 juta (3,84 persen). Dan yang terakhir adalah golongan berbagai produk kimia US$2,71 juta (3,22 persen).
Ekspor nontimah selama bulan Juli 2016 ke terbesar adalah dengan tujuan ke Tiongkok mencapai US$5,66 juta, dengan komoditi ekspor terbesar adalah crude palm oil. Pada posisi kedua ditempati oleh negara Singapura yang mencapai nilai US$4,37 juta, dengan komoditi ekspor terbesar yang sama. Diikuti Malaysia US$0,33 juta dengan komoditas lada putih dan Jepang US$7,55 juta dengan komoditas yang sama. Sedangkan pada bulan Juli 2016, tidak ada ekspor ke negara Pakistan, Belanda dan Korea Selatan.
IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN JULI 2016 MENCAPAI US$40,64 JUTA
Nilai Impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Juli 2016 tercatat pada US$40,64 juta, meningkat hingga sebesar 2.521 persen dibanding bulan Juni 2016 yang hanya sebesar US$1,55 juta.
Hingga bulan Januari-Juli 2016 yang mempunyai nilai impor terbesar adalah golongan mesinmesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$39,54 juta, berperan 85,67 persen terhadap impor total Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Diikuti oleh kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) sebesar US$3,60 juta; mesin/peralatan listrik (HS 85) US$1,49 juta; pupuk (HS 31) US$0,80 juta; benda-benda dari batu, gips dan semen (HS 68) US$0,26 juta dan benda-benda dari besi dan baja (HS 73) US$0,18 juta.
Dari kelima negara utama asal impor pada Januari - Juli 2016, Amerika Serikat merupakan negara terbesar sumber impor yaitu hingga US$40,39 juta berperan 58,98 persen terhadap total impor. Diikuti Singapura US$16,84 juta (24,59 persen); Malaysia US$5,81 juta (8,49 persen); Tiongkok US$4,04 juta (5,91 persen) dan Vietnam sebesar US$0,71 juta (1,04 persen).
Apabila dibandingkan dengan bulan Juni 2016, maka dari 5 negara asal impor terjadi peningkatan sebesar 2.521 persen. Hal ini disebabkan terjadi peningkatan impor secara tajam dari Amerika Serikat, dari tidak ada kegiatan impor pada bulan-bulan sebelumnya menjadi sebesar US$40,39 juta pada bulan Juli 2016. Sementara ke empat negara lainnya mengalami penurunan yaitu Singapura, Malaysia, Tiongkok masing-masing sebesar 100 persen dan Vietnam sebesar 42,84 persen.